Tidak banyak orang yang sanggup mengubah mimpi
menjadi prestasi. Ada beberapa syarat untuk mengubah hal tersebut, diantaranya
yaitu kemampuan membongkar “self limiting beliefs” yaitu
kepercayaan-kepercayaan yang membatasi diri sendiri. Contohnya: kenaikan IP
mencapai 4 tidak mungkin saya capai, saya tidak berbakat menjadi konselor, dan
menjadi seorang konselor terlalu ambisius
untuk saya.
1. kenaikan
IP mencapai 4 tidak mungkin saya capai
kenaikan IP mencapai 4 tidak
mungkin saya capai untuk semester selanjutnya. Hal ini dikarenakan banyaknya
mahasiswa yang mengajar IP mencapai 4 dan saya merasa tidak pantas untuk
bersaing mencapai IP sampai 4.
Cara mengatasinya:
(mengungkap kembali pemikiran
positif)
Saya merasa pantas ikut bersaing
dengan mahasiswa lain dalam bersaing mencapai
IP 4, karena saya sama seperti mahasiswa lain yang sama belajar dan
berusaha dari awal masuk perguruan tinggi. Dan tidak ada yang tidak mungkin di
dunia ini dan setiap manusia bisa berubah jika manusia itu sendiri merubahnya.
Hal ini bisa dicapai dengan balajar
lebih giat lagi dari sebelumnya, lebih aktif lagi di kelas dan tidak lupa
berdo’a agar segala sesuatu yang saya lakukan di ridhoi oleh Allah SWT. Amin.
2. Saya
merasa tidak pantas untuk menjadi seorang konselor
Saya merasa tidak pantas
untuk menjadi seorang konselor, karena saya merasa wawasan yang saya miliki
belum luas. Saya menyakini bahwa menjadi seorang konselor haruslah memiliki
wawasan yang luas, agar dapat memotivasi kliennya, dan wawasan tersebut kurang
karena keterbatasan saya terhadap teknologi. Jadi, ilmu yang saya milliki hanya
terpatok pada apa yang saya pelajari di kelas.
Cara mengatasinya:
Untuk menjadi seoarang
konselor memang harus memiliki wawasan yang luas, dan wawasan yang luas itu
tidak tergantung pada apa yang saya dapat dari sesuatu yang ada dalam
teknologi, seperti banyaknya jaringan sosial yang ngetren sekarang ini. Tetapi wawasan itu juga didapat dari
pengalaman yang saya dapat sehari-hari, yaitu dari apa yang saya lihat, saya
raba, saya rasa, dan saya dengar. Wawasan juga bisa bertambah dengan rajin
membaca buku, mendengar radio, menonton televisi atau menngikuti
seminar-seminar yang dapat menambah ilmu pengetahuan. Seorang yang ingin
memiliki wawasan yang luas tidak boleh gagap
terhadap teknologi, karena tanpa teknologi manusia “biasa” tidak akan bisa
menggenggam dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar